Kelas X
2). Siklus Sederhana Terkendali = Looping ( User, Input, Proses, dan Output)
Siklus ini berulang dan dikendalikan oleh User. Saat User menghentikan proses Looping, sederhana. Dikatakan sederhana karena siklus yang dilakukan/ yang dikerjakan oleh User hanya terdiri atas tiga unsur, yaitu Input Proses dan Output.
3). Siklus Lengkap tidak Terkendali = Looping ( Origination, Input, Proses, Output, dan Distribution)
Siklus ini berulang (Looping) tidak ada yang mengendalikan. Siklus ini tidak akan pernah berhenti sampai ada yang menghentikannya.
4). Siklus Lengkap Terkendali = Looping ( User, Origination, Input, Proses, Output, dan Distribution)
Siklus ini mirip dengan siklus sederhana terkendali, bedanya hanya ada pada Origination dan Distribution. User mengendalikan seluruh siklus yang terjadi. Origination artinya menyiapkan kelengkapan input berupa data, sedangkan Distribution yang dimaksud adalah hasil Output didistribusikan/disebarkan /diedarkan/dibagikan untuk siklus yang berikutnya oleh User yang mengendalikannya
5). Siklus Lengkap Terkendali dengan Penyimpanan Data
= Looping ( User, Origination, Input, Proses - Memory dan Sorage, Output, dan Distribution)
Tujuan
mempelajari system bilangan adalah untuk
mengetahui dasar-dasar kinerja dengan bahasa tingkat rendah dari
komputer elektronik. Melatih siswa untuk mampu berpikir secara analisis
prosedural dan sistematis.
Peralatan Utama (Main Device) Komputer
Input = Keyboard dan Mouse
Proses = CPU (Central Processing Unit)
Output = Monitor
Proses siklus informasi dalam suatu system komputer adalah sebagai berikut :
1). Siklus sederhana = Input, Proses, dan Output
Siklus ini hanya berlangsung sekali dan searah.2). Siklus Sederhana Terkendali = Looping ( User, Input, Proses, dan Output)
Siklus ini berulang dan dikendalikan oleh User. Saat User menghentikan proses Looping, sederhana. Dikatakan sederhana karena siklus yang dilakukan/ yang dikerjakan oleh User hanya terdiri atas tiga unsur, yaitu Input Proses dan Output.
3). Siklus Lengkap tidak Terkendali = Looping ( Origination, Input, Proses, Output, dan Distribution)
Siklus ini berulang (Looping) tidak ada yang mengendalikan. Siklus ini tidak akan pernah berhenti sampai ada yang menghentikannya.
Siklus ini mirip dengan siklus sederhana terkendali, bedanya hanya ada pada Origination dan Distribution. User mengendalikan seluruh siklus yang terjadi. Origination artinya menyiapkan kelengkapan input berupa data, sedangkan Distribution yang dimaksud adalah hasil Output didistribusikan/disebarkan /diedarkan/dibagikan untuk siklus yang berikutnya oleh User yang mengendalikannya
5). Siklus Lengkap Terkendali dengan Penyimpanan Data
= Looping ( User, Origination, Input, Proses - Memory dan Sorage, Output, dan Distribution)
PERHITUNGAN SYSTEM BILANGAN
DESIMAL, BINER, OKTAL, DAN HEXADESIMAL
Berikut tabel konversi antar system bilangan yang akan dibahas.
Berikut tabel konversi Biner ke Desimal
A.
BILANGAN BINER
Bilangan biner merupakan system bilangan yang digunakan dalam bahasa mesin
elektronik yang hanya dikenal dua system, yaitu kondisi mati (Off)
dan kondisi menyala (On), atau Satu
(1) dan Nol (0). Merupakan suatu system bilangan yang berbasiskan 2
(tiap bilangan dalam sistem tersebut dikalikan dengan 2x), terdiri dari angka 0 dan 1.
Lambang bilangan biner hanya terdiri dari 2 digit, yaitu angka 1 dan angka
0
1
= On ; 0 = Off
Satuan
dari biner adalah bit (binari digit).
Digit bilangan
biner disebut binary
digit atau bit. Empat bit dinamakan nibble. Delapan bit dinamakan byte.
Sejumlah bit yang terdiri dari karakter berupa huruf, angka atau lambing khusus dinamakan word.
System operasi bilangan biner adalah sebagai berikut :
0 + 0 = 0
1 + 0 = 1
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 simpan 1
Keterangan :
Karena bilangan biner hanya terdiri dari 2 digit, yaitu 1 dan
0. Maka 1 + 1 harus kembali ke angka 0 tetapi menyimpan 1.
Lebih
jelasnya Operasi Matematika system bilangan biner berikut ini kita coba.
Hasilnya
adalah 1011 (2)
Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin
(biner) atau
2 di akhir suatu bilangan. Angka (2) setelah angka biner merupakan tanda atau isyarat dari bilangan
biner dan bukan bilangan desimal. Sedangkan angka 1 berwarna merah merupakan
pernyataan hasil simpan 1 dari proses penjumlahan 1 + 1. Contoh: 1010011bin = 1010011(2).
Pada
prinsipnya system bilangan biner merupakan jembatan bagi bilangan-bilangan
lainnya. Karena bilangan biner merupakan jembatan dari seluruh bilangan, maka skemanya
adalah sebagai berikut :
Maksudnya
adalah system bilangan desimal yang jika diubah menjadi bilangan hexadesimal
akan mudah diselesaikan/diproses/eksekusi untuk mendapatkan hasil akhirnya.
System bilangan biner (radiks=2, digit={0, 1}) jika diuraikan dalam suatu perkalian basis dua
menjadi basis desimal/10, maka hasilnya akan menjadi seperti ini
100112 =
1 ´ 16 + 0 ´ 8 + 0 ´ 4 + 1 ´ 2 + 1 ´ 1 = 1910
Representasi bilangan biner bulat m bit adalah sebagai berikut, (bm-1,
… bi, … , b1, b0) dengan bi B Sehingga suatu bilangan biner m bit akan mempunyai nilai:Berikut tabel konversi Biner ke Desimal
Tabel tersebut jika kondisi nilai binernya seluruhnya
11111111 maka nilai desimalnya adalah 255
A.
BILANGAN DESIMAL
Representasi bilangan pecahan desimal (dm-1, ... di, ..., d1, d0, d-1, ...,
dn) dengan di D.
Sehingg
suatu bilangan desimal pecahan akan mempunyai nilai: